Gua Maria Pohsarang Kediri, Dimana Setiap Doa Terkabul

Gua Maria Pohsarang atau banyak orang sering menyebutnya dengan Puhsarang atau lebih lengkapnya Gua Maria Lourdes Pohsarang merupakan salah satu tempat ziarah umat Katolik yang terdapat di Indonesia, dan terletak di Komplek Gereja Pohsarang, Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.


Sejarah dari Gua Maria Pohsarang ini menurut berbagai sumber dimana ajaran Katolik sudah ada di Kota Kediri sejak tahun 1925 dibawah pelayanan Prefektur Apostolik Surabaya. Melihat diperlunya tempat ibadah bagi umat yang terdapat di pedesaan yang terletak di lereng Gunung Wilis maka Pastor Jan Wolters CM berinisiatif untuk membangun gereja, dengan bantuang dari arsitek Henricus Maclaine Pont gereja ini selesai pada tahun 1934. Dan awalnya didekat makam untuk umat dan juga tidak jauh dari Gedung serbaguna terdapat Gua Maria yang dibuat oleh Romo Emilio Rossi, CM pada tahun 1986, dimana gua maria itu terdapat patung Bernadet yang sedang berlutut di hadapan Bunda Maria. Diseputaran patung tersebut terdapat tulisan di atas kuningan dengan menggunakan Bahasa Jawa ejaan Belanda : Iboe Maria ingkang pinoerba tanpa dosa asal, moegi mangestonana kawoela ingkang ngoengsi ing Panjenenengan Dalem. (Bunda Maria yang terkandung tanpa noda dosa asal, doakanlah aku yang datang berlindung kepadaMu).



Gua kecil yang berada di sebelah kanan gedung serbaguna ini merupakan sebuah gua yang sering sekali dikunjungi oleh umat Katolik untuk berdoa Rosario dan Novena, tapi uniknya tidak hanya umat katolik saja yang berkunjung ke gua ini bahkan umat lain yang bukan katolik pun sering berkunjung ke gua ini untuk melakukan meditasi dan memohon ujub kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Karena semakin meningkatnya kunjungan umat katolik dari seluruh nusantara dan juga karena keterbatasan lahan pada lokasi gereja, maka pada tahun 1998 diadakan upacara peletakan batu pertama dalam rangka pembangunan gua maria yang baru dan saat itu dilakukan oleh Uskup Surabaya Monseignor Johanes Sudiarna Hadiwikarta dan letaknya tidak jauh dari area Gereja Pohsarang.


Seperti pada umumnya umat katolik jika berkunjung ke gua maria adalah melakukan prosesi jalan salib, yang merupakan tradisi yang diwariskan secara turun temurun sejak dimulai pada abat ke 14, yang diperkenalkan pertama kali oleh para biarawan dari Ordo Fransiskan (OFM), menurut tradisi ada 14 perhentian / stasi jalan salib.

  1. Yesus dijatuhi hukuman mati
  2. Yesus memanggul salib
  3. Yesus jatuh untuk pertama kalinya
  4. Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
  5. Yesus ditolong oleh simon dari Kirine
  6. Wajah Yesus diusap oleh Veronika
  7. Yesus jatuh untuk kedua kalinya
  8. Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya
  9. Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
  10. Pakaian Yesus ditanggalkan
  11. Yesus disalibkan
  12. Yesus wafat di kayu salib
  13. Yesus diturunkan dari salib
  14. Yesus dimakamkan

Hanya saja khusus di Gua Maria Pohsarang ini di tambahkan satu perhentian lagi dengan dilambahkan bentuk kubur batu yang terbuka, yang menandakan Yesus bangkit.


Perhentian pertama/stasi I Yesus dijatuhi hukuman mati

Perhentian kedua/stasi II Yesus memanggul salib

Perhentian ketiga/stasi III Yesus jatuh untuk pertama kalinya

Perhentian keempat/stasi IV Yesus berjumpa dengan ibunya 
Perhentian kelima/stasi V Yesus ditolong oleh Simon dari Kirene
 Perhentian keenam/stasi VI Wajah Yesus diusap oleh Veronika

Perhentian ketujuh/stasi VII Yesus jatuh untuk kedua kalinya

Perhentian kedelapan/stasi VIII Yesus menghibur perempuan yang menangisinya

Perhentian kesembilan/stasi IX Yesus jatuh untuk ketiga kalinya

Perhentian kesepuluh/stasi X Pakaian Yesus di tanggalkan

Perhentian kesebelas/stasi XI Yesus disalib

Perhentian keduabelas/stasi XII Yesus wafat di kayu salib

Perhentian ketigabelas/stasi XIII Yesus diturunkan dari kayu salib
 Perhentian keempatbelas/stasi XIV Yesus dimakakan

 Perhentian/stasi tambahan kubur batu yang terbuka melambangkan Yesus bangkit

Secara sekilas ketika kita berkunjung ketempat ini nuansa jawa sangat kental di setiap model bangunan yang ada di tempat ini, karena memang gereja ini di bangun dengan menampilkan gaya Majapahit tetapi dikombinasikan dengan gaya dari daerah lain dan iman kristiani.




Ketika kami berkunjung ketempat ini juga suasana yang kami rasakan benar-benar suasana doa dimana keheningan dan juga suasana sejuk dapat kita rasakan, dan tentu saja suasana seperti itulah yang cocok untuk kami berdua melakukan meditasi dan juga berdoa mengucap syukur atas apa yang sudah kami peroleh selama ini. Selain kita dapat berdoa Rosario dan Novena kita juga bisa menyegarkan diri dengan membasuh kaki, tangan, dan muka kita dengan air suci yang ada di samping altar di area gua maria ini, dan juga air suci ini kita bisa bawa pulang, jangan khawatir jika teman-teman tidak mempunyai botol sebagai wadahnya, teman-teman bisa membelinya di tempat penjual oleh-oleh dan barang rohani yang berjejer rapi di sekitaran jalan menuju Gua Maria, disana teman-teman tidak hanya bisa membeli botol untuk wadah air suci tapi juga bisa membeli berbagai macam jenis alat-alat doa seperti salib, patung Bunda Maria, kalung Rosario, dan juga oleh-oleh kahas Gua Maria Phosarang seperti Baju dan makanan khas Kediri yaitu tahu poong.


Untuk masalah penginapan, kebetulan kemarin kami menginap disalah satu tempat penginapan yang posisinya sangat strategis yaitu Wisma Betlehem, kenapa strategis karena pintu belakang penginapan ini langsung persis di sebelah Gua Maria, jadi tidak perlu memakan waktu lama untuk kami menuju Gua Maria dari kamar tempat kami menginap. Selain itu di Wisama Betlehem ini tempat parkirnya lumayan luas jadi kalau teman-teman membawa rombongan dan membawa kendaraan besar jangan khawatir untuk masalah tempat parkirnya, dan juga asiknya di Wisma Betlehem ini juga menyediakan paketan komplit penginapan plus makan 3x sehari lo jadi nggak usah mikir lagi deh untuk mencari makan jauh-jauh kalau kita bawa rombongan banyak, dan juga mereka mempunyai tempat makan yang cukup luas cukuplah untuk menampung rombongan sampai 2 bus besar. Untuk informasi mengenai Wisama Betlem berikut ini kami berikan nomer kontak dan juga paketa apa saja yang disajikan disana.






Oh iya selain itu harga yang ditawarkan oleh Wisma Betlehem ini cukup bersahabat kok kami mendapatkan harga untuk kamar VIP dengan fasilitas kamar mandi dalam dan juga AC hanya Rp. 265.000 dan kamar kami ini cukup untuk digunakan 4 orang jadi per orangnya cukup membayar Rp. 67.000 / hari selama menginap disana, gimana harganya teman-teman sangat bersahabat sekali kan. Berikut ini kami berikan beberapa foto penampakan kamar yang kami gunakan untuk beristirahat.











Yang menjadi masalah untuk kami sebetulnya adalah transportasi dari Stasiun Kediri menuju Gua Maria Pohsarang karena di Kediri hampir tidak kami jumpai angkot, sebetulnya kalau masih ber 4 saja tidak jadi masalah karena kita bisa memesan taxi online seperti Grab atau Gojek, hanya saja kalau kita membawa rombongan ini yang agak sulit karena kita harus menyewa elef atau bus nah kalau memang teman-teman butuh jasa penyewaan elef atau bus kami berikan kontak salah satu orang yang memberikan jasa tersebut, namanya Mas Ade beliau orang asli Kediri dan sangat hafal daerah Kediri jadi kalau teman-teman ingin menjadikan Mas Ade sebagai Driver dan juga Tour Guide selama di Kediri silahkan menghubungi nomer berikut ini (085736677028)




Oh iya kalau teman-teman tidak mendapatkan kamar di Wisma Betlehem kami punya alternative lain yaitu Wisam Mbah Kung yang letaknya persisi di depan pintu masuk Gua Maria Pohsarang, untuk informasi kontaknya silahkan lihat foto berikut ini ya.



Kalau teman-teman kesulitan mencari makanan pada pagi hari dan siang hari teman-teman bisa membeli makanan di kios-kios penjual makanan dan minuman yang berjejer di dekat gereja atau disebelah ruang serbaguna Emaus, disana teman-teman bisa membeli beraneka makanan dan minuman.




Waktu yang tepat berkunjung ke sini adalah ketika bulan Maria atau bulan Rosario yaitu bulan mei dan juga bulan oktober, akan tetapi acara utama yang diselenggarakan oleh Gua Maria Pohsarang ini adalah tirakatan yang selalu diselenggarakan setiap malam jumat legi setiap bulannya (kecuali ketika bulan Ramadhan, untuk menghormati saudarakita yang muslim yang sedang melakukan ibadah puasa) jadi bisa di bayangkan kalau kita berkunjung ke tempat ini pas bulan maria atau bulan Rosario dan bertepatan juga dengan tirakatan malam jumat legi sudah bisa dipastikan jumlah umat yang datang pasti jumlahnya ribuan, seperti yang kami alami kemarin ketika berkunjung ke tempat ini pas dengan bulan maria dan malam jumat legi, sampai-sampai kami kesulitan mencari tempat untuk kami duduk diarea altar dan juga Gua Maria karena sudah banyak orang yang memesan tempat dari siang hari dengan cara menggelar tikar dan juga tempat duduk pribadi mereka di tempat yang mereka suka, dan puncaknya ketika acara tirakatan dimulai seluruh area Gua Maria sampai jalan salib penuh dengan lautan manusia, sunggu pemandangan yang sangat luar biasa karena rimbuan orang dari seluruh penjuru Indonesia datang ketempat ini bersatu dalam doa dan mengucap syukur atas semua yang mereka miliki dan juga permintaan-permintaan yang mereka lantunkan disetiap doa merika, bulu kuduk saya sampai merinding dibuatnya karena menyaksikan peristiwa ini.




Mudah-mudahan bisa menjadi refrensi untuk teman-teman semua yang ingin berkunjung ke Gua Maria Pohsarang, tetap diingat jagalah kebersihan buanglah sampah pada tempatnya, dan perlu dingat karena ini tempat ibadah maka jagalah ketenangan dan prilaku, dan tetap semangat untuk keliling Indonesia.

Related Posts:

10 Responses to "Gua Maria Pohsarang Kediri, Dimana Setiap Doa Terkabul"

  1. Keluarga saya dulu sering ziarah kemari. Soalnya dekat dari rumah di Solo dan sekalian kulineran di Kediri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal bu, wah asik sekali bisa sering berkunjung ke Goa Maria Pohsarang, kalau kami jaraknya terlalu jauh untuk bisa sering berkunjung, tapi tidak masalah buat kami, malah menjadi motofasi kami untuk bisa balik lagi ke sana, terimakasih untuk kunjungannya ke blog kami, sukses selalu, Tuhan memberkati

      Hapus
    2. Pak saya mau bertanya apa orang muslim bole masuk ke greja ini juga

      Hapus
    3. Boleh saja tidak ada masalah Mas/Mbak. Terimakasih sudah berkunjung, sukses selalu

      Hapus
  2. Semoga thn ini saya sekeluarga bisa kesana...amin

    BalasHapus
  3. Salam kenal kak,
    Klo pergi dari kota bisa pesan grab, klo pulangnya ke kota Kediri lagi, apakah klo pesan Grab lg ada mw jemput kesana?
    Mohon share nya kak, trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengalaman kami sih susah ya mbak/mas untuk mesan grab dari Puhsarang ke Kota Kediri, makannya kami satu kelompok menyewa mobil untuk menjemput kami dari stasiun ke Puhsaran dan juga ketika pulangnya dari Puhsarang ke stasiun. Terimakasih sudah berkunjung

      Hapus
  4. terima kasih.......atas blog.nya yang sangat bermanfaat ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama senang bisa membantu, selamat berkunjung ke Goa Maria Puhsarang ya, sukses selalu Tuhan memberkati

      Hapus

Terimakasih sudah berkunjung, silahkan bertanya mengenai perjalanan kami, dengan senang hati kami akan menjelaskannya kepada Anda