Kami selalu bermimpi kapan ya kami bisa berkunjung ke Raja Ampat, mau melihat Wayag tentu saja...ya minim Pianemo kalau nggak bisa ke Wayag he..he.., tapi apa daya kami selalu dihantui perkataan-perkataan banyak orang bahwa kalau ke Raja Ampat itu mahal....mahal....dan mahal....ya memang betul ke Raja Ampat memang mahal tapi kita bisa melakukan beberapa trik supaya bisa mendapatkan harga yang bersahabat.
Kali ini kami mencoba bagaimana supaya kami tidak mengelurakan uang terlalu banyak ya minim masih masuk akal lah maka kami putuskan untuk mengunjungi Raja Ampat di saat bulan Juni dan di hari kerja jadi kami ambil cuti selama beberapa hari saja. Kenapa di bulan Juni, nah ini dia siap-siap bagi yang punya penyakit jantung jangan dilanjutkan membacanya he..he..(bercanda kok..!!!).Bulan Juni merupakan musim angin jadi ombak akan lumayan dasyat bisa mencapai 1 sampai 2 meter, oleh karena itu di bulan Juni jarang banyak pengunjung ke Raja Ampat, jadi bisa dipastikan seluruh travel agent akan memberikan harga yang murah, tapi kami putuskan untuk tidak menggunakan travel agent, kami mencoba sendiri aja he..he..he..modal nekat aja. Kemudian kenapa harus di hari kerja bukan pas libur nasional, atau libur lainya, ya kalau ini sudah tidak perlu kami jelaskan ya to..? sudah pasti untuk mendapatkan tiket yang murah ya harus hari kerja he..he...
Nah selanjutnya jangan pergi sendiri pergilah berkelompok supaya kalau tenggelam ada yang nolongin ha..ha.. nggak gitu juga kali maksudnya kalau kita pergi berkelompok maka bisa dipastikan kita bisa patungan tentu saja ini bisa menekan biaya perjalanan kita.
Ok kami pergi berenam, kami menggunakan pesawat dari maskapai yang paling dicintai oleh backpacker di seluruh Indonesia Lion Grup (memang nggak ada yang ngalahin murahnya he..he..) tapi karena perjalanan lumayan jauh dan kami mau langsung trip jadi badan nggak boleh capek, maka kami putuskan untuk menggunakan Batik Air dengan harga PP Rp. 3.500.000/ orang (nah lumayan murah kan pulang pergi dapet harga segitu), Kami naik dari Bandara Halim Perdana Kusuma kemudian transit di Makasar dan setelah itu sampai di Sorong ke esokan harinya.
Setelah itu lanjut menggunakan kapal resmi dari Pelabuhan Sorong menuju Pelabuhan Waisai dengan harga tiket ekonomi Rp. 120.000 dan tiket VIP Rp. 220.000 (harga bisa berubah-ubah). Dari Waisai Kami menyewa kapal untuk 2 hari untuk mengantarkan kami mengelilingi Raja Ampat total sewa kapal untuk 2 hari Rp. 9.000.000 yang kita bagi 6 orang jadi masing-masing peserta terkena biaya Rp. 1.500.000. (untuk pesan kapal bisa menghubungi nomer berikut ini 08114857753 Pak Otto, di nego aja harganya sampai dapat)
Kemudian kami menginap selama dua hari di Pulau Kri di Luckson Home Stay (untuk reservasi silahkan lihat www.luksonrajaampat.com atau bisa menghubungi nomer berikut ini 085254275968) kami mendapatkan harga Rp. 350.000/ orang untuk satu hari menginap disana, dengan harga segitu kita sudah mendapatkan fasilitas kamar mandi dalam, dan juga makan 3x dan juga air mineral. Jadi untuk 2 hari total yang dikeluarkan untuk penginapan hanya Rp. 700.000 (apa...menginap di Raja Ampat cuman 700 ribu selama dua hari...??? keren kan he..he..)
Selama 2 hari kami mengelilingi berbagai tempat yang ada di Raja Ampat, yaitu Batanta, Pianemo, Kepulauan kri, dan juga Arborek jadi kalau ditotal pengeluaran kami selama 2 hari keliling Raja Ampat kurang lebih seperti berikut ini:
1. Tiket Pesawat PP Jakarta-Sorong Rp. 3.500.000
2. Sewa Kapal untuk 2 hari untuk 6 orang Rp. 1.500.000
3. Penginapan selama 2 hari Rp 700.000
Jadi pengeluaran untuk trip ke Raja Ampat per orang habis Rp. 5.700.000, ini untuk 6 orang bayangkan kalau lebih banyak orang lagi yang ikut tentu akan jauh lebih murah lagi ya to...? atau kita bisa naik maskapai lainnya yang jauh lebih murah lagi, jadi siapa bilang ke Raja Ampat mahal...??? semua bisa diakalin kok, selama ada niat pasti ada jalan bener nggak...? he..he..he.
Nah tadi sekilas saran dari kami untuk teman-teman yang mau ke Raja Ampat dengan anggaran yang terbatas, ok lanjut perjalanan kami menuju Pianemo luar biasa dasyat, kami bertemu dengan ombak yang lumayan sekitar 1 meter dan cukup untuk membuat badan kita naik dan turun dari tempat duduk kapal, ya mau bagaimana lagi kami datang dibulan Juni, pengen murah sih he..he..he..Perjalanan kami tempuh kurang lebih selama 2 jam dari tempat menginap kami di Pulau Kri. Setelah sampai di Pianemo kami disuguhkan pemandangan alam yang membuat kami berhenti berbicara sampai pengen teriak luarrrr....biasaaaaa....!!! tapi nggak bisa hanya dipendam didalam hati tau kan rasanya seperti apa ha..ha.. Ketika masuk kedalam Pianemo kita akan di kenakan biaya retribusi Rp. 300.000 dan bisa kita bagi dengan jumlah peserta yang ikut bersama kita, dalam hal ini kami ber enam jadi masing-masing orang membayar sebesar Rp. 50.000.
Di Pianemo ada dua point view untuk melihat pemandangan yang ciamik tersebut, point pertama kita akan menaiki tangga dan setelah sampai di puncak kita akan melihat pemandangan Wayag Kecil (begitu kata orang-orang sih) dan dipoint yang kedua kita akan melihat pemandangan Laguna Bintang dan memang betul kalau kita lihat bentuknya seperti bintang, di point yang kedua ini tidak ada anak tangga jadi kita harus naik keatas melewati batuan-batuan yang lumayan tajam, jadi hati-hati ya usahakan makan yang banyak biar kuat he..he..he..dan dijamin setelah sampai ditempat ini kalian tidak akan mau pulang ha..ha..ha..
Nah mudah-mudahan tulisan saya ini bisa menjadi refrensi untuk teman-teman yang ingin berkunjung ke Raja Ampat khususnya Pianemo, jangan lupa tetap jaga kebersihan jangan buang sampah sembarangan, dan tetap semangat untuk keliling Indonesia.
Berikut ini video penampakannya, selamat menonton jangan lupa subscribe dan likenya ya..