Istana Gebang terletak di Jl. Sultan Agung No.59, Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Rumah ini pernah menjadi saksi bisu masa muda Bung Karno, banyak memori tentang beliau terjadi ditempat ini dan banyak pelajaran berharga yang bisa kita tangkap mengenai sejarah beliau ketika kita berkunjung ke tempat ini.
Sejarah singkat mengenai Istana Gebang, pada awalnya rumah ini merupakan rumah pribadi yang dibangun oleh seseorang pria berkebangsaan belanda pada tahun 1884. Ketika Ayah Bung Karno pindah dari Mojokerto menuju Blitar akhirya beliau membeli rumah ini.
Ayahanda dari Bung Karno sendiri merupakan seorang guru yang dalam bertugas sering berpindah-pindah dari kota satu menuju kota yang lain, dan pada akhirnya beliau menetap di Kota Blitar sampai beliau pensiun, dan di Kota Blitar inilah ayahanda Bung Karno diangkat menjadi kepala sekolah di sekolah keguruan pada saat itu. Bung Karno sendiri beserta keluarga pindah kerumah ini ketika berumur 16 tahun, dan saat itu pun Bung Karno masih melanjutkan studinya di Surabaya, jadi Bung Karno masih harus bolak-balik Surabaya-Blitar ketika liburan. Setelah Ayahanda dan Ibunda Bung Karno Wafat, Bung Karno menyerahkan segala hak warisnya kepada kakaknya, maka seluruh rumah dan isinya yang berdiri di atas tanah dengan luas 17.000 meter persegi menjadi hak kakak dari Bung Karno, jadi nanti kalau kita berkunjung ke Istana Gebang, maka kita hanya akan menemukan dua buah peninggalan Asli dari Bung Karno yaitu mobil dan juga tongkat, sampai Bung Karno wafat beliau tidak punya apa-apa, sungguh haru mendengarnya seorang proklamator yang memerdekakan bangsanya sampai wafat tidak memiliki apa-apa.
Pada tanggal 7 Januari 2012 rumah ini dibuka untuk umum setelah dibeli oleh pemerintah Kota Blitar yang pada akhirnya difungsikan sebagai museum. Seluruh isi dan tata letak dari barang-barang yang ada diistana gebang dikondisikan serupa dengan kondisi pada saat Istana Gebang ini masih dihuni oleh keluarga Bung Karno, masih terdapat meja dan kursi di ruang tamu, ruang keluarga, dan juga ruang makan yang benar-benar masih asli dari jaman dahulu, dan juga tempat tidur yang dahulu pernah digunakan oleh Bung Karno, semuanya terawat dengan baik, jadi kita tidak diijinkan menduduki atau tidur-tiduran di meja, kursi, ataupun tempat tidur yang terdapat disana (tolong diperhatikan tanda larangannya ya). Akan tetapi kalau penasaran juga ingin duduk disalah satu kursi disana ada kok tempat yang diijinkan oleh petugas disana untuk kita duduk dan mengambil gambar, yaitu di meja kerja Bung Karno, ditempat ini kita diijinkan foto sambil duduk dan seolah-olah sedang memperagakan adegan sedang mengetik pada mesin ketik yang terdapat diatas meja kerja tersebut.
Untuk bisa masuk kedalam Istana Gebang kita harus membeli tiket terusan seharga Rp. 2.000 dan untuk parkir Rp. 5.000 (untuk mobil), tiket terusan disini dimaksudkan bahwa dengan membeli tiket seharga Rp. 2.000 ini kita dapat mengunjungi dua tempat sekaligus yaitu Istana Gebang dan juga makam Bung Karno, luar biasa murah kan.
Saat kami berada di didalam Istana Gebang kami bertemu dengan Juru Kunci yang bernama Bapak Bambang atau biasa dipanggil Bapak Gudhel, Pak Bambang bercerita banyak sekali mengenai sejarah baik itu sejarah Istana Gebang atau pun sejarah dari Bung Karno itu sendiri. Beliau orangnya asik dan juga ramah, dan beliau cukup paham sejarah, jadi kalau teman-teman bertemu dengan beliau tanyalah sesuatu mengenai sejarah Bung Karno pasti dia akan menjawab dengan baik, beliau ini sudah sering mondar-mandir di Istana Gebang sejak umur 5 tahun jadi wajar saja dia tau semua alur sejarah di sana.
Selain bercerita mengenai sejarah tidak disangka Pak Bambang menawarkan kami untuk bermalam atau menginap di Istana Gebang, wah...!! terkejut kami seketika dan kami pun menjawab "apa boleh pak...?" Pak Bambang pun menjawab " tentu saja boleh...!!" ternyata di kawasan Istana Gebang ini disediakan guest house yang letaknya disamping persis rumah dari kakak Bung Karno ini, sebenarnya banyak orang yang belum tau bahwa guest house ini sebetulnya diperuntukan untuk umum, tapi perlu diketahui guest house ini biasanya sering dipakai oleh ajudan dari Bung Karno dan juga Ibu Megawati kalau berkunjung keistana gebang ini, jadi kami sendiri pun tau diri kami tidak berani tidur didalam kamar yang terdapat diguest house tersebut, kami tidur diruang tengah beralaskan karpet dan kasur busa yang disediakan oleh petugas disana. mau tau kami harus mengeluarkan uang berapa untuk menginap semalam ditempat ini...??jawabannya adalah Rp. 0 alias geratis, ternyata memang tidak dipungut bayaran sama sekali, tapi kami termasuk orang yang sungkan karena menurut kami ini sudah pengalaman yang luar biasa untuk kami, jadi kami putuskan memberikan amplop untuk petugas disana seiklasnya ya itung-itung untuk uang kebersihan saja. Banyak orang yang bertanya kepada saya "angker nggak mas....?" atau "kok berani sih...?emang nggak takut kalau ada apa-apa" ha..ha..ha..tenang saja tidak ada yang perlu di kawatirkan apalagi takut, sepanjang kami bermalam diistana gebang kami tidak pernah mengalami gangguan, karena apa...??karena suasana Istana Gebang dimalam hari malah lebih ramai karena banyak anak muda Kota Blitar yang berlatih tari di sanggar seni yang terletak disebelah garasi mobil Bung Karno, dan juga banyak anak-anak mudah yang bermalam ditempat ini karena mendapatkan wifi gratis dan lumayan kencang lho koneksi internetnya he..he..he...foto dibawah ini merupakan guest house tempat kami menginap yang letaknya persis disebelah rumah kakak Bung Karno dan masih di area komplek Istana Gebang. Oh iya sekedar informasi saja ya untuk bisa menginap disini haruslah ijin terlebih dahulu, kami beruntung karena langsung diijinkan oleh kepala pengelola Istana Gebang ini, karena banyak juga tamu-tamu penting yang sudah booking tempat terlebih dahulu, jadi untung-untungan juga ya kalian bisa menginap disini he..he..he.
Selain Istana Gebang kami juga berkunjung ke makam Bung Karno dimana ternyata makam ini sudah direnovasi dengan cukup apik dan posisinya berdekatan dengan perpustakan Bung Karno yang menyimpan suatu lukisan yang sudah terkenal di seantero Indonesia, karena lukisan ini konon bisa hidup woow...!!!, mengapa demikian? kalau kita perhatikan dari samping lukisan, dada sebelah kiri Bung Karno itu seperti berdetak (jantungnya berdetak) nggak percaya...? ya sudah sempatkan dirimu berkunjung ke perpustakaan Bung Karno ya..he..he..selain lukisan kita juga akan menyaksikan barang-barang peninggalan dari Bung Karno di perpustakaan ini, makin penasaran kan..? besok langsung kesini ya he..he..he..
Perpustakaan buka dari pukul 07:00WIB sampai 16:00WIB dan setiap hari buka, gratis tidak usah membayar cukup dengan tanda tangan daftar hadir saja kita sudah bisa menikmati isi dari perpustakan ini, tapi jangan ngeyel ya kalau datang kesini, waktunya pulang ya pulang kita nggak bisa berlama-lama ditempat ini, karena pengalaman kami pas jam 16:00WIB listrik di perpustakaan langsung dipadamkan oleh petugas disana...ha..ha...mengusir secara halus.
Untuk makam Bung Karno sendiri tutup jam 17:00WIB tapi jangan harap dapat momen suasana sepi karena dari sebelum buka sampai tutup komplek makam dan perpustakaan Bung Karno ini selalu dipadati oleh peziarah, kami sampai di makam Bung Karno pukul 16:45 itu pun kami masih harus bergantian mendoakan Bung Karno, baru saya rasakan ditempat ini rasa haru dan bangga bahwa saya yang beragama Katolik bisa mendoakan Bung Karno bersama-sama dengan saudara-saudara kami yang beragama Islam dan Juga Hindu dan Budha rasa persatuan yang begitu kuat yang mungkin akhir-akhir ini mulai terkikis oleh pengaruh zaman. zaman orde baru makam bung karno dilapisi oleh kaca yang sangat tebal, jadi para peziarah tidak dapat menyentuh batu nisan dari Bung Karno, tapi saat ini kaca tersebut sudah disingkirkan sehingga para peziarang bisa masuk dan menyentuh batu nisan beliau.
Suatu pengalam yang berharga yang kami rasakan dikedua tempat ini karena rasanya kami bisa begitu dekat dengan sosok yang kami idolakan sejak kuliah, sang proklamator, dan penyambung lidah rakyat. Oh iya untuk teman-teman yang tidak dapat menginap diistana gebang kami punya rekomendasi penginapan yang cocok untuk para backpaker cukup murah dan lumayan nyaman untuk melepaskan lelah dalam satu malam nama penginapannya adalah Hotel Sri Rejeki penginapan ini juga punya nilai sejarah lho...tarif paling murah Rp.45.000
Rute menuju Istana Gebang dan Makam Bung karno:
Dari Yogyakarta:
Naik kereta api dari stasiun Yogyakarta ( bisa naik Malabar, Gajayana, Malioboro expres) untuk harga langsung saja cek https://tiket.kereta-api.co.id/. menuju stasiun blitar, setelah sampai distasiun blitar kemudian bisa berjalan kaki sejauh 1.8 Km atau naik becak atau naik ojek melewati Jl. Mastrip kemudian belok kiri setelah monumen perjuangan menuju Jl. Tentara Genie Pelajar setelah bertemu dengan perempatan besar pertama belok kanan menuju Jl. Ahmad Yani kemudian belok kiri menuju Jl. Diponegoro setelah bertemu perempatan besar kedua belok kanan menuju Jl. Sultan Agung kurang lebih 100 meter Istana Gebang berada di kiri jalan. Dari Istana Gebang menuju makam bung karno bisa menggunakan ojek atau becak dengan jarak kurang lebih 2,5Km kalau kuat jalan kaki silahkan saja dari Jl. Sultan Agung belok kanan menuju Jl. Diponegoro melewati SMA Katolik Diponegoro, setelah melewati SMKN 3 Blitar belok kanan menuju Jl. S.Supriadi, setelah bertemu Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya didepan Monumen PETA belok kiri menuju Jl. Hasanudin Blitar lanjut ke Jl. Borobudur bertemu dengan perempatan belok kiri menuju Jl. Kalasan kurang lebih 200 meter Makam Bung Karno terletak di sebelah Kanan.
Dari Jakarta:
Naik kereta api dari stasiun Gambir ( bisa naik Gajayana) atau Pasar Senen ( bisa naik Majapahit) untuk harga langsung saja cek https://tiket.kereta-api.co.id/. menuju stasiun blitar, setelah sampai distasiun blitar kemudian bisa berjalan kaki sejauh 1.8 Km atau naik becak atau naik ojek melewati Jl. Mastrip kemudian belok kiri setelah monumen perjuangan menuju Jl. Tentara Genie Pelajar setelah bertemu dengan perempatan besar pertama belok kanan menuju Jl. Ahmad Yani kemudian belok kiri menuju Jl. Diponegoro setelah bertemu perempatan besar kedua belok kanan menuju Jl. Sultan Agung kurang lebih 100 meter Istana Gebang berada di kiri jalan. Dari Istana Gebang menuju makam bung karno bisa menggunakan ojek atau becak dengan jarak kurang lebih 2,5Km kalau kuat jalan kaki silahkan saja dari Jl. Sultan Agung belok kanan menuju Jl. Diponegoro melewati SMA Katolik Diponegoro, setelah melewati SMKN 3 Blitar belok kanan menuju Jl. S.Supriadi, setelah bertemu Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya didepan Monumen PETA belok kiri menuju Jl. Hasanudin Blitar lanjut ke Jl. Borobudur bertemu dengan perempatan belok kiri menuju Jl. Kalasan kurang lebih 200 meter Makam Bung Karno terletak di sebelah Kanan.
Semoga bisa menjadi refrensi untuk teman-teman yang ingin berkunjung ke Istana Gebang dan Makam Bung Karno, untuk lebih jelas bisa tonton video berikut ini jangan lupa subscribe dan likenya ya. Terimakasih
0 Response to "Istana Gebang dan Makam Bung Karno pengalaman menginap semalam disana"
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan bertanya mengenai perjalanan kami, dengan senang hati kami akan menjelaskannya kepada Anda