Bisa keliling Indonesia adalah salah satu impian bagi traveler tanah air begitu juga kami berdua. Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, banyak suku, dan banyak budaya ini memiliki keindahan alam yang tak bisa tergantikan oleh apapun dan tidak bisa dibandingkan oleh negara manapun. Jadi tidak heran kami berdua bangga bisa hidup, tinggal, dan kelak mati di negri tercinta Indonesia apalagi bisa mengelilinginya.
Pantai Pulau Merah atau orang sekitar menyebutnya dengan Pulo Merah merupakan salah satu tempat wisata yang terdapat di Banyuwangi dan terletak di Kec. Pesanggaran Banyuwangi. Pantai ini memiliki jarak kurang lebih 76Km dari Stasiun Banyuwangi Baru, dan dapat memakan waktu kurang lebih 2 jam jika kita menggunakan kendaraan pribadi dari Stasiun Banyuwangi Baru.
Rute yang dapat ditempuh menuju Pantai Pulau Merah:
Dari Jakarta:
Gunakan Jasa Kereta api dari stasiun Pasar Senin (Gajahwong, Gaya Baru Malam, Bengawan, Jaka Tingkir Krakatau, Bogowonto, dan Progo) menuju stasiun Lempuyangan Yogyakarta, dari Stasiun Lempuyangan lanjut menggunakan kereta api lagi (Sri Tanjung) menuju stasiun Banyuwangi Baru. kemudian kita bisa menyewa motor atau mobil untuk menuju Pantai Pulau Merah dengan melewati rute Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi sejauh 76Km dan dapat ditempuh kurang lebih 2 Jam.
Dari Bandung:
Gunakan Jasa Kereta api dari stasiun Bandung (Lodaya Pagi, Malabar, Argo Wilis, Mutiara Selatan, Lodaya Malam, dan Turangga) menuju stasiun Yogyakarta, dari stasiun Yogyakarta kita menuju ke Stasiun Lempuyangan, dari Stasiun Lempuyangan lanjut menggunakan kereta api lagi (Sri Tanjung) menuju stasiun Banyuwangi. kemudian kita bisa menyewa motor atau mobil untuk menuju Pantai Pulau Merah dengan melewati rute Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi sejauh 76Km dan dapat ditempuh kurang lebih 2 Jam.
Dari Yogyakarta:
Gunakan Jasa Kereta api dari Stasiun Lempuyangan (Sri Tanjung) menuju stasiun Banyuwangi. kemudian kita bisa menyewa motor atau mobil untuk menuju Pantai Pulau Merah dengan melewati rute Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi sejauh 76Km dan dapat ditempuh kurang lebih 2 Jam.
Jika Ingin menggunakan Angkutan umum kita bisa menuju Terminal Banyuwangi kemudian lanjut menggunakan bus jurusan Pesanggaran kemudian lanjut menggunakan ojek menuju Pantai Pulau Merah.
Pantai Pulau Merah atau orang sekitar menyebutnya dengan Pulo Merah merupakan salah satu tempat wisata yang terdapat di Banyuwangi dan terletak di Kec. Pesanggaran Banyuwangi. Pantai ini memiliki jarak kurang lebih 76Km dari Stasiun Banyuwangi Baru, dan dapat memakan waktu kurang lebih 2 jam jika kita menggunakan kendaraan pribadi dari Stasiun Banyuwangi Baru.
Pantai Pulau Merah ini dinamakan demikian karena memang didalamnya terdapat pantai dan pulau yang bentuknya seperti bukit yang ditumbuhi pepohonan yang berwarna hijau dengan warna tanahnya yang merah, dan warna merah ini akan terlihat cantik jika kita bisa berkunjung ke pantai ini di saat musim kemarau dan langit terlihat cerah, karena pantulan dari sinar matahari akan membuatnya terlihat berwarna merah sekali, dan kita bisa mengunjungi pulau tersebut apabila air sedang surut dan cukup dengan berjalan kaki saja kita sudah bisa menikmati keidahan pulau tersebut.
Pada awalnya pantai ini disebut Pantai Ringin Pitu, berubah menjadi Pantai Pulau merah karena menurut cerita orang disana konon pernah muncul cahaya merah dari pulau yang bisa kita kunjungi tersebut, kemudian jadilah pantai tersebut dinamankan Pantai Pulau Merah.
Ciri khas dari pantai ini selain pulau yang berwarna merah yaitu ombaknya yang luar biasa besar, sehingga cocok sekali untuk para pencinta surfing, ombaknya bisa mencapai 3 meter bahkan lebih menurut orang disekitar sana, dan sekarang setiap tahunnya diadakan Banyuwangi International Surf Competition yang biasa berlangsung dibulan Mei, selain ombaknya yang luar biasa pasir pantainya bersih cocok untuk bermain keluarga khususnya anak-anak, dan di pantai ini juga terdapat pura untuk tempat beribadah pemeluk agama Hindu yang bernama Pura Segara Tawang Alun yang berdiri sejak tahun 1980.
Untuk masuk ke dalam Pantai Pulau Merah kita harus merogoh kocek sebesar Rp. 13.000 dengan rincian sebagi berikut Tiket masuk Rp. 8000 dan Tiket parkir kendaraan Rp. 5000 (Mobil).
Sebelum mengunjungi Pantai Pulau Merah kami bermalam di sebuah penginapan yang lumanyan murah dan cukup nyaman di Banyuwangi, berjarak kurang lebih 7Km dari Stasiun Banyuwangi Baru dan bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 15 menit. Nama penginapan tersebut adalah Shintana Home Stay yang terletak di Jl. Karimun Jawa No.15, Banyuwangi, kami mendapatkan kamar dengan harga Rp. 150.000 dan kamar tersebut cukup untuk 4-5 orang (Fasilitas didalamnya yaitu kamar mandi dalam, TV kabel, AC, wifi, sarapan pagi gratis).
Rute yang dapat ditempuh menuju Pantai Pulau Merah:
Dari Jakarta:
Gunakan Jasa Kereta api dari stasiun Pasar Senin (Gajahwong, Gaya Baru Malam, Bengawan, Jaka Tingkir Krakatau, Bogowonto, dan Progo) menuju stasiun Lempuyangan Yogyakarta, dari Stasiun Lempuyangan lanjut menggunakan kereta api lagi (Sri Tanjung) menuju stasiun Banyuwangi Baru. kemudian kita bisa menyewa motor atau mobil untuk menuju Pantai Pulau Merah dengan melewati rute Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi sejauh 76Km dan dapat ditempuh kurang lebih 2 Jam.
Dari Bandung:
Gunakan Jasa Kereta api dari stasiun Bandung (Lodaya Pagi, Malabar, Argo Wilis, Mutiara Selatan, Lodaya Malam, dan Turangga) menuju stasiun Yogyakarta, dari stasiun Yogyakarta kita menuju ke Stasiun Lempuyangan, dari Stasiun Lempuyangan lanjut menggunakan kereta api lagi (Sri Tanjung) menuju stasiun Banyuwangi. kemudian kita bisa menyewa motor atau mobil untuk menuju Pantai Pulau Merah dengan melewati rute Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi sejauh 76Km dan dapat ditempuh kurang lebih 2 Jam.
Dari Yogyakarta:
Gunakan Jasa Kereta api dari Stasiun Lempuyangan (Sri Tanjung) menuju stasiun Banyuwangi. kemudian kita bisa menyewa motor atau mobil untuk menuju Pantai Pulau Merah dengan melewati rute Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi sejauh 76Km dan dapat ditempuh kurang lebih 2 Jam.
Jika Ingin menggunakan Angkutan umum kita bisa menuju Terminal Banyuwangi kemudian lanjut menggunakan bus jurusan Pesanggaran kemudian lanjut menggunakan ojek menuju Pantai Pulau Merah.
Semoga bisa menjadi refrensi untuk teman-teman yang ingin berkunjung ke Pantai Pulau Merah, jangan lupa jaga selalu kebersihan buanglah sampah pada tempatnya jika tidak ada tempat sampah, simpanlah sampahmu sampai menemukan tempat sampah, hargai alam, maka alam akan melindungimu.
Berikut ini video mengenai keindahan Pantai Pulau Merah mudah-mudahan bisa menjadi refrensi untuk teman-teman sebelum berkunjung kesana, selamat menonton jangan lupa like dan subscribenya ya. Terimakasih.
Taman Nasional Baluran merupakan salah satu dari sekian banyaknya taman nasional yang dimiliki oleh Indonesia, dan letaknya berada di dua wilayah yang berbeda yaitu wilayah Banyuputih,Situbondo dan wilayah Wongsorejo Banyuwangi, akan tetapi pintu masuk dari Taman Nasional Baluran sendri terletak di wilayah Banyuputih Situbondo.
Rute yang dapat ditempuh menuju Taman Nasional Baluran: Dari Jakarta:
Gunakan Jasa Kereta api dari stasiun Pasar Senin (Gajahwong, Gaya Baru Malam, Bengawan, Jaka Tingkir Krakatau, Bogowonto, dan Progo) menuju stasiun Lempuyangan Yogyakarta, dari Stasiun Lempuyangan lanjut menggunakan kereta api lagi (Sri Tanjung) menuju stasiun Banyuwangi. kemudian kita bisa menyewa motor atau mobil untuk menuju Taman Nasional Baluran dengan melewati rute Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi sejauh 35Km dan dapat ditempuh kurang lebih 1 Jam dan pintu Taman Nasional Baluran terletak disebelah kanan jalan.
Dari Bandung:
Gunakan Jasa Kereta api dari stasiun Bandung (Lodaya Pagi, Malabar, Argo Wilis, Mutiara Selatan, Lodaya Malam, dan Turangga) menuju stasiun Yogyakarta, dari stasiun Yogyakarta kita menuju ke Stasiun Lempuyangan, dari Stasiun Lempuyangan lanjut menggunakan kereta api lagi (Sri Tanjung) menuju stasiun Banyuwangi. kemudian kita bisa menyewa motor atau mobil untuk menuju Taman Nasional Baluran dengan melewati rute Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi sejauh 35Km dan dapat ditempuh kurang lebih 1 Jam dan pintu Taman Nasional Baluran terletak disebelah kanan jalan.
Dari Yogyakarta:
Gunakan Jasa Kereta api dari Stasiun Lempuyangan (Sri Tanjung) menuju stasiun Banyuwangi. kemudian kita bisa menyewa motor atau mobil untuk menuju Taman Nasional Baluran dengan melewati rute Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi sejauh 35Km dan dapat ditempuh kurang lebih 1 Jam dan pintu Taman Nasional Baluran terletak disebelah kanan jalan.
Taman Nasional Baluran merupakan salah satu dari sekian banyaknya taman nasional yang dimiliki oleh Indonesia, dan letaknya berada di dua wilayah yang berbeda yaitu wilayah Banyuputih,Situbondo dan wilayah Wongsorejo Banyuwangi, akan tetapi pintu masuk dari Taman Nasional Baluran sendri terletak di wilayah Banyuputih Situbondo.
Banyak oarang menyebut Taman Nasional Baluran sebagai Africa van Java atau little Africa dikarenakan suasananya yang hampir sama dengan keadaan alam di africa ketika memasuki musim kemarau, dimana kita bisa melihat hamparan savana yang menguning dan suasana terasa kering.
Foto diatas saya ambil dari bagian tim dokumentasi yang letaknya persis disebelah loket tempat pembelian tiket masuk, dan suasana yang tampak didalam foto tersebutlah yang akan kita saksikan jikalau kita berkunjung ke Taman Nasional Baluran pada saat musim kemarau, hanya saja pada saat kami berkunjung di bulan desember bertepatan dengan musim hujan sehingga kami tidak mendapatkan suasana seperti layaknya savana di Afrika karena kondisi Taman Nasional Baluran semua berwarna hijau.
Pada saat kita masuk kita akan membeli tiket seharga Rp 15.000 dan untuk Parkir kendaraan Rp. 10.000 (Khusus Mobil), tiket Rp. 15.000 dibagi menjadi dua bagian yaitu tiket pengamatan hidup liar Rp. 10.000 dan tiket masuk untuk wisatawan lokal Rp. 5000, dan semua tiket tersebut dapat kita peroleh di loket pembelian tiket yang letaknya kurang lebih 300 meter dari pintu gerbang utama Taman Nasional Baluran.
Setelah kita membeli tiket maka kita dapat masuk Taman Nasional Baluran dengan mengikuti jalur yang memang sudah disiapkan oleh pengelola, tapi jangan kaget karena jalannya tidak terlalu bagus kadang bertemu dengan kubangan atau lumpur dan batu-batuan ya...namanya juga taman nasional, kalau jalannya mulus mah di jalan tol he..he..he.. sepanjang perjalanan sejauh 13Km dari tempat pembelian loket menuju Savana Bekol kita akan menjumpai pemandangan hutan yang luar biasa indah ditambah dengan banyaknya kehidupan liar yang ada disana kita akan selalu menjumpai monyet, burung, ayam hutan, kupu-kupu, dan juga binatang liar lainnya, dan tak lupa kita akan melewati jalur Evergreen ini merupakan jalur favorit karena dijalur ini semua tumbuhan akan selalu hijau baik itu di musim kemarau apalagi dimusim hujan.
Jalur Evergreen sendiri kurang lebih berjarak 5Km panjangnya, jangan lupa untuk mengabadikannya jadi siapkan kamera kita ketika melewati tempat ini, karena pemndangan ditempat ini juga luar biasa menarik. Setelah menempuh jarak 13 Km dari tempat pembelian tiket kita akan sampai di Savana Bekol tempat yang merupakan icon dari Taman Nasional Baluran, tempat yang akan membuat kita benar-benar serasa berada di Africa. Ciri khas dari Savana Bekol adalah adanya tanduk dan tulang belulang kepala banteng yang digantung, selain itu hamparan rumput yang luas dan juga pemandangan gunung baluran yang terlihat jelas dari tempat ini, karena alamnya yang luar biasa sampai-sampai Raisa membuat video klip lho ditempat ini.
Perlu diingat apabila kita berkunjung ke Savana Bekol ini pada saat musim penghujan maka berhati-hatilah pada saat memasukinya, karena di musim tersebut Savana Bekol menjadi tempat berkembang biaknya ular kobra, kita akan banyak sekali menjumpai ular kobra disana, jadi berhati-hatilah jangan masuk terlalu jauh dari jalan utama.
Savana Bekol sendiri memiliki luas kurang lebih 300 Ha dan merupakan savana terluas yang ada di Pulau Jawa. Di savana ini kita akan sering menjumpai binatang seperti monyet, kawanan rusa, banteng, bahkan kalau beruntung bisa bertemu dengan burung merak, selain itu di tempat ini juga kita akan melihat adanya penginapan yang dibuat oleh pengelola, jadi bagi anda yang siap uji nyali bermalam ditempat ini silahkan menghubungi pengeloloa Taman Nasionla Baluran ya ha..ha..ha..ha..
Kurang lebih 3Km dari Savana Bekol kita akan menjumpai Pantai Bama, pantai ini sama sekali tidak memiliki ombak, sangat tenang cocok untuk kita yang ingin snorkling tapi peralatan snorklingnya bawa sendiri-sendiri ya tidak ada tempat penyewaan disini soalnya, untuk mendapatkan pemandangan bawah lautnya memang kita harus berenang agak jauh dari bibir pantai, atau kita melompati hutan bakau yang ada disebelah bibir pantai, akan lebih aman jika snorkling bersama tim jangan sendirian untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, akan tetapi banyak orang yang bilang kita harus diving dipantai ini untuk bisa menemukan surga bawah lautnya, ya mau bagaimana lagi kami tidak punya peralatannya dan yang paling penting tidak punya license diving atau sertifikat diving jadi jangan coba-coba ya diving tanpa license bisa die nanti, jadi cukup snorkling saja dulu deh....
Rute yang dapat ditempuh menuju Taman Nasional Baluran: Dari Jakarta:
Gunakan Jasa Kereta api dari stasiun Pasar Senin (Gajahwong, Gaya Baru Malam, Bengawan, Jaka Tingkir Krakatau, Bogowonto, dan Progo) menuju stasiun Lempuyangan Yogyakarta, dari Stasiun Lempuyangan lanjut menggunakan kereta api lagi (Sri Tanjung) menuju stasiun Banyuwangi. kemudian kita bisa menyewa motor atau mobil untuk menuju Taman Nasional Baluran dengan melewati rute Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi sejauh 35Km dan dapat ditempuh kurang lebih 1 Jam dan pintu Taman Nasional Baluran terletak disebelah kanan jalan.
Dari Bandung:
Gunakan Jasa Kereta api dari stasiun Bandung (Lodaya Pagi, Malabar, Argo Wilis, Mutiara Selatan, Lodaya Malam, dan Turangga) menuju stasiun Yogyakarta, dari stasiun Yogyakarta kita menuju ke Stasiun Lempuyangan, dari Stasiun Lempuyangan lanjut menggunakan kereta api lagi (Sri Tanjung) menuju stasiun Banyuwangi. kemudian kita bisa menyewa motor atau mobil untuk menuju Taman Nasional Baluran dengan melewati rute Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi sejauh 35Km dan dapat ditempuh kurang lebih 1 Jam dan pintu Taman Nasional Baluran terletak disebelah kanan jalan.
Dari Yogyakarta:
Gunakan Jasa Kereta api dari Stasiun Lempuyangan (Sri Tanjung) menuju stasiun Banyuwangi. kemudian kita bisa menyewa motor atau mobil untuk menuju Taman Nasional Baluran dengan melewati rute Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi sejauh 35Km dan dapat ditempuh kurang lebih 1 Jam dan pintu Taman Nasional Baluran terletak disebelah kanan jalan.
Semoga bisa menjadi refrensi untuk teman-teman yang ingin berkunjung ke Taman Nasional Baluran, jangan lupa jaga selalu kebersihan buanglah sampah pada tempatnya jika tidak ada tempat sampah, simpanlah sampahmu sampai menemukan tempat sampah, hargai alam, maka alam akan melindungimu.
Berikut ini video mengenai keindahan Taman Nasional Baluran mudah-mudahan bisa menjadi refrensi untuk teman-teman sebelum berkunjung kesana, selamat menonton jangan lupa like dan subscribenya ya. Terimakasih.
Istana Gebang terletak di Jl. Sultan Agung No.59, Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Rumah ini pernah menjadi saksi bisu masa muda Bung Karno, banyak memori tentang beliau terjadi ditempat ini dan banyak pelajaran berharga yang bisa kita tangkap mengenai sejarah beliau ketika kita berkunjung ke tempat ini.
Naik kereta api dari stasiun Yogyakarta ( bisa naik Malabar, Gajayana, Malioboro expres) untuk harga langsung saja cek https://tiket.kereta-api.co.id/. menuju stasiun blitar, setelah sampai distasiun blitar kemudian bisa berjalan kaki sejauh 1.8 Km atau naik becak atau naik ojek melewati Jl. Mastrip kemudian belok kiri setelah monumen perjuangan menuju Jl. Tentara Genie Pelajar setelah bertemu dengan perempatan besar pertama belok kanan menuju Jl. Ahmad Yani kemudian belok kiri menuju Jl. Diponegoro setelah bertemu perempatan besar kedua belok kanan menuju Jl. Sultan Agung kurang lebih 100 meter Istana Gebang berada di kiri jalan. Dari Istana Gebang menuju makam bung karno bisa menggunakan ojek atau becak dengan jarak kurang lebih 2,5Km kalau kuat jalan kaki silahkan saja dari Jl. Sultan Agung belok kanan menuju Jl. Diponegoro melewati SMA Katolik Diponegoro, setelah melewati SMKN 3 Blitar belok kanan menuju Jl. S.Supriadi, setelah bertemu Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya didepan Monumen PETA belok kiri menuju Jl. Hasanudin Blitar lanjut ke Jl. Borobudur bertemu dengan perempatan belok kiri menuju Jl. Kalasan kurang lebih 200 meter Makam Bung Karno terletak di sebelah Kanan.
Dari Jakarta:
Naik kereta api dari stasiun Gambir ( bisa naik Gajayana) atau Pasar Senen ( bisa naik Majapahit) untuk harga langsung saja cek https://tiket.kereta-api.co.id/. menuju stasiun blitar, setelah sampai distasiun blitar kemudian bisa berjalan kaki sejauh 1.8 Km atau naik becak atau naik ojek melewati Jl. Mastrip kemudian belok kiri setelah monumen perjuangan menuju Jl. Tentara Genie Pelajar setelah bertemu dengan perempatan besar pertama belok kanan menuju Jl. Ahmad Yani kemudian belok kiri menuju Jl. Diponegoro setelah bertemu perempatan besar kedua belok kanan menuju Jl. Sultan Agung kurang lebih 100 meter Istana Gebang berada di kiri jalan. Dari Istana Gebang menuju makam bung karno bisa menggunakan ojek atau becak dengan jarak kurang lebih 2,5Km kalau kuat jalan kaki silahkan saja dari Jl. Sultan Agung belok kanan menuju Jl. Diponegoro melewati SMA Katolik Diponegoro, setelah melewati SMKN 3 Blitar belok kanan menuju Jl. S.Supriadi, setelah bertemu Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya didepan Monumen PETA belok kiri menuju Jl. Hasanudin Blitar lanjut ke Jl. Borobudur bertemu dengan perempatan belok kiri menuju Jl. Kalasan kurang lebih 200 meter Makam Bung Karno terletak di sebelah Kanan.
Istana Gebang terletak di Jl. Sultan Agung No.59, Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Rumah ini pernah menjadi saksi bisu masa muda Bung Karno, banyak memori tentang beliau terjadi ditempat ini dan banyak pelajaran berharga yang bisa kita tangkap mengenai sejarah beliau ketika kita berkunjung ke tempat ini.
Sejarah singkat mengenai Istana Gebang, pada awalnya rumah ini merupakan rumah pribadi yang dibangun oleh seseorang pria berkebangsaan belanda pada tahun 1884. Ketika Ayah Bung Karno pindah dari Mojokerto menuju Blitar akhirya beliau membeli rumah ini.
Ayahanda dari Bung Karno sendiri merupakan seorang guru yang dalam bertugas sering berpindah-pindah dari kota satu menuju kota yang lain, dan pada akhirnya beliau menetap di Kota Blitar sampai beliau pensiun, dan di Kota Blitar inilah ayahanda Bung Karno diangkat menjadi kepala sekolah di sekolah keguruan pada saat itu. Bung Karno sendiri beserta keluarga pindah kerumah ini ketika berumur 16 tahun, dan saat itu pun Bung Karno masih melanjutkan studinya di Surabaya, jadi Bung Karno masih harus bolak-balik Surabaya-Blitar ketika liburan. Setelah Ayahanda dan Ibunda Bung Karno Wafat, Bung Karno menyerahkan segala hak warisnya kepada kakaknya, maka seluruh rumah dan isinya yang berdiri di atas tanah dengan luas 17.000 meter persegi menjadi hak kakak dari Bung Karno, jadi nanti kalau kita berkunjung ke Istana Gebang, maka kita hanya akan menemukan dua buah peninggalan Asli dari Bung Karno yaitu mobil dan juga tongkat, sampai Bung Karno wafat beliau tidak punya apa-apa, sungguh haru mendengarnya seorang proklamator yang memerdekakan bangsanya sampai wafat tidak memiliki apa-apa.
Pada tanggal 7 Januari 2012 rumah ini dibuka untuk umum setelah dibeli oleh pemerintah Kota Blitar yang pada akhirnya difungsikan sebagai museum. Seluruh isi dan tata letak dari barang-barang yang ada diistana gebang dikondisikan serupa dengan kondisi pada saat Istana Gebang ini masih dihuni oleh keluarga Bung Karno, masih terdapat meja dan kursi di ruang tamu, ruang keluarga, dan juga ruang makan yang benar-benar masih asli dari jaman dahulu, dan juga tempat tidur yang dahulu pernah digunakan oleh Bung Karno, semuanya terawat dengan baik, jadi kita tidak diijinkan menduduki atau tidur-tiduran di meja, kursi, ataupun tempat tidur yang terdapat disana (tolong diperhatikan tanda larangannya ya). Akan tetapi kalau penasaran juga ingin duduk disalah satu kursi disana ada kok tempat yang diijinkan oleh petugas disana untuk kita duduk dan mengambil gambar, yaitu di meja kerja Bung Karno, ditempat ini kita diijinkan foto sambil duduk dan seolah-olah sedang memperagakan adegan sedang mengetik pada mesin ketik yang terdapat diatas meja kerja tersebut.
Untuk bisa masuk kedalam Istana Gebang kita harus membeli tiket terusan seharga Rp. 2.000 dan untuk parkir Rp. 5.000 (untuk mobil), tiket terusan disini dimaksudkan bahwa dengan membeli tiket seharga Rp. 2.000 ini kita dapat mengunjungi dua tempat sekaligus yaitu Istana Gebang dan juga makam Bung Karno, luar biasa murah kan.
Saat kami berada di didalam Istana Gebang kami bertemu dengan Juru Kunci yang bernama Bapak Bambang atau biasa dipanggil Bapak Gudhel, Pak Bambang bercerita banyak sekali mengenai sejarah baik itu sejarah Istana Gebang atau pun sejarah dari Bung Karno itu sendiri. Beliau orangnya asik dan juga ramah, dan beliau cukup paham sejarah, jadi kalau teman-teman bertemu dengan beliau tanyalah sesuatu mengenai sejarah Bung Karno pasti dia akan menjawab dengan baik, beliau ini sudah sering mondar-mandir di Istana Gebang sejak umur 5 tahun jadi wajar saja dia tau semua alur sejarah di sana.
Selain bercerita mengenai sejarah tidak disangka Pak Bambang menawarkan kami untuk bermalam atau menginap di Istana Gebang, wah...!! terkejut kami seketika dan kami pun menjawab "apa boleh pak...?" Pak Bambang pun menjawab " tentu saja boleh...!!" ternyata di kawasan Istana Gebang ini disediakan guest house yang letaknya disamping persis rumah dari kakak Bung Karno ini, sebenarnya banyak orang yang belum tau bahwa guest house ini sebetulnya diperuntukan untuk umum, tapi perlu diketahui guest house ini biasanya sering dipakai oleh ajudan dari Bung Karno dan juga Ibu Megawati kalau berkunjung keistana gebang ini, jadi kami sendiri pun tau diri kami tidak berani tidur didalam kamar yang terdapat diguest house tersebut, kami tidur diruang tengah beralaskan karpet dan kasur busa yang disediakan oleh petugas disana. mau tau kami harus mengeluarkan uang berapa untuk menginap semalam ditempat ini...??jawabannya adalah Rp. 0 alias geratis, ternyata memang tidak dipungut bayaran sama sekali, tapi kami termasuk orang yang sungkan karena menurut kami ini sudah pengalaman yang luar biasa untuk kami, jadi kami putuskan memberikan amplop untuk petugas disana seiklasnya ya itung-itung untuk uang kebersihan saja. Banyak orang yang bertanya kepada saya "angker nggak mas....?" atau "kok berani sih...?emang nggak takut kalau ada apa-apa" ha..ha..ha..tenang saja tidak ada yang perlu di kawatirkan apalagi takut, sepanjang kami bermalam diistana gebang kami tidak pernah mengalami gangguan, karena apa...??karena suasana Istana Gebang dimalam hari malah lebih ramai karena banyak anak muda Kota Blitar yang berlatih tari di sanggar seni yang terletak disebelah garasi mobil Bung Karno, dan juga banyak anak-anak mudah yang bermalam ditempat ini karena mendapatkan wifi gratis dan lumayan kencang lho koneksi internetnya he..he..he...foto dibawah ini merupakan guest house tempat kami menginap yang letaknya persis disebelah rumah kakak Bung Karno dan masih di area komplek Istana Gebang. Oh iya sekedar informasi saja ya untuk bisa menginap disini haruslah ijin terlebih dahulu, kami beruntung karena langsung diijinkan oleh kepala pengelola Istana Gebang ini, karena banyak juga tamu-tamu penting yang sudah booking tempat terlebih dahulu, jadi untung-untungan juga ya kalian bisa menginap disini he..he..he.
Selain Istana Gebang kami juga berkunjung ke makam Bung Karno dimana ternyata makam ini sudah direnovasi dengan cukup apik dan posisinya berdekatan dengan perpustakan Bung Karno yang menyimpan suatu lukisan yang sudah terkenal di seantero Indonesia, karena lukisan ini konon bisa hidup woow...!!!, mengapa demikian? kalau kita perhatikan dari samping lukisan, dada sebelah kiri Bung Karno itu seperti berdetak (jantungnya berdetak) nggak percaya...? ya sudah sempatkan dirimu berkunjung ke perpustakaan Bung Karno ya..he..he..selain lukisan kita juga akan menyaksikan barang-barang peninggalan dari Bung Karno di perpustakaan ini, makin penasaran kan..? besok langsung kesini ya he..he..he..
Perpustakaan buka dari pukul 07:00WIB sampai 16:00WIB dan setiap hari buka, gratis tidak usah membayar cukup dengan tanda tangan daftar hadir saja kita sudah bisa menikmati isi dari perpustakan ini, tapi jangan ngeyel ya kalau datang kesini, waktunya pulang ya pulang kita nggak bisa berlama-lama ditempat ini, karena pengalaman kami pas jam 16:00WIB listrik di perpustakaan langsung dipadamkan oleh petugas disana...ha..ha...mengusir secara halus.
Untuk makam Bung Karno sendiri tutup jam 17:00WIB tapi jangan harap dapat momen suasana sepi karena dari sebelum buka sampai tutup komplek makam dan perpustakaan Bung Karno ini selalu dipadati oleh peziarah, kami sampai di makam Bung Karno pukul 16:45 itu pun kami masih harus bergantian mendoakan Bung Karno, baru saya rasakan ditempat ini rasa haru dan bangga bahwa saya yang beragama Katolik bisa mendoakan Bung Karno bersama-sama dengan saudara-saudara kami yang beragama Islam dan Juga Hindu dan Budha rasa persatuan yang begitu kuat yang mungkin akhir-akhir ini mulai terkikis oleh pengaruh zaman. zaman orde baru makam bung karno dilapisi oleh kaca yang sangat tebal, jadi para peziarah tidak dapat menyentuh batu nisan dari Bung Karno, tapi saat ini kaca tersebut sudah disingkirkan sehingga para peziarang bisa masuk dan menyentuh batu nisan beliau.
Suatu pengalam yang berharga yang kami rasakan dikedua tempat ini karena rasanya kami bisa begitu dekat dengan sosok yang kami idolakan sejak kuliah, sang proklamator, dan penyambung lidah rakyat. Oh iya untuk teman-teman yang tidak dapat menginap diistana gebang kami punya rekomendasi penginapan yang cocok untuk para backpaker cukup murah dan lumayan nyaman untuk melepaskan lelah dalam satu malam nama penginapannya adalah Hotel Sri Rejeki penginapan ini juga punya nilai sejarah lho...tarif paling murah Rp.45.000
Rute menuju Istana Gebang dan Makam Bung karno:
Dari Yogyakarta:
Naik kereta api dari stasiun Yogyakarta ( bisa naik Malabar, Gajayana, Malioboro expres) untuk harga langsung saja cek https://tiket.kereta-api.co.id/. menuju stasiun blitar, setelah sampai distasiun blitar kemudian bisa berjalan kaki sejauh 1.8 Km atau naik becak atau naik ojek melewati Jl. Mastrip kemudian belok kiri setelah monumen perjuangan menuju Jl. Tentara Genie Pelajar setelah bertemu dengan perempatan besar pertama belok kanan menuju Jl. Ahmad Yani kemudian belok kiri menuju Jl. Diponegoro setelah bertemu perempatan besar kedua belok kanan menuju Jl. Sultan Agung kurang lebih 100 meter Istana Gebang berada di kiri jalan. Dari Istana Gebang menuju makam bung karno bisa menggunakan ojek atau becak dengan jarak kurang lebih 2,5Km kalau kuat jalan kaki silahkan saja dari Jl. Sultan Agung belok kanan menuju Jl. Diponegoro melewati SMA Katolik Diponegoro, setelah melewati SMKN 3 Blitar belok kanan menuju Jl. S.Supriadi, setelah bertemu Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya didepan Monumen PETA belok kiri menuju Jl. Hasanudin Blitar lanjut ke Jl. Borobudur bertemu dengan perempatan belok kiri menuju Jl. Kalasan kurang lebih 200 meter Makam Bung Karno terletak di sebelah Kanan.
Dari Jakarta:
Naik kereta api dari stasiun Gambir ( bisa naik Gajayana) atau Pasar Senen ( bisa naik Majapahit) untuk harga langsung saja cek https://tiket.kereta-api.co.id/. menuju stasiun blitar, setelah sampai distasiun blitar kemudian bisa berjalan kaki sejauh 1.8 Km atau naik becak atau naik ojek melewati Jl. Mastrip kemudian belok kiri setelah monumen perjuangan menuju Jl. Tentara Genie Pelajar setelah bertemu dengan perempatan besar pertama belok kanan menuju Jl. Ahmad Yani kemudian belok kiri menuju Jl. Diponegoro setelah bertemu perempatan besar kedua belok kanan menuju Jl. Sultan Agung kurang lebih 100 meter Istana Gebang berada di kiri jalan. Dari Istana Gebang menuju makam bung karno bisa menggunakan ojek atau becak dengan jarak kurang lebih 2,5Km kalau kuat jalan kaki silahkan saja dari Jl. Sultan Agung belok kanan menuju Jl. Diponegoro melewati SMA Katolik Diponegoro, setelah melewati SMKN 3 Blitar belok kanan menuju Jl. S.Supriadi, setelah bertemu Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya didepan Monumen PETA belok kiri menuju Jl. Hasanudin Blitar lanjut ke Jl. Borobudur bertemu dengan perempatan belok kiri menuju Jl. Kalasan kurang lebih 200 meter Makam Bung Karno terletak di sebelah Kanan.
Semoga bisa menjadi refrensi untuk teman-teman yang ingin berkunjung ke Istana Gebang dan Makam Bung Karno, untuk lebih jelas bisa tonton video berikut ini jangan lupa subscribe dan likenya ya. Terimakasih
Pantai Pelang terletak di di Desa Wonocoyo, Kec. Panggul, Kab. Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia, berjarak kurang lebih 57Km dari pusat kota Trenggalek, dibutuhkan waktu kurang lebih 2-3 jam untuk bisa sampai pantai ini.
Rute yang dapat ditempuh untuk menuju Pantai Pelang:
Dari Yogyakarta:
Menuju Wonosari kemudian lanjut menuju Pracimantoro lanjut menuju Pacitan kemudian menuju Kab. Trenggalek dari sini menuju Jl. Raya Karangan kemudian lanjut menuju Jl. Dongko-Karangan kemudian lanjut menuju Jl. Raya Sumber Bening kemudian belok kanan menuju jalan Jl.Panggul Dongko lanjut menuju Jl. Dongko-Kampak lanjut menuju Jl. Raya Panggul kemudian belok kiri setelah Kantor Desa Gayam lanjut terus sampai bertemu dengan papan petunjung Pantai Pelang kemudain belok kanan.
Dari Jakarta:
Menuju Yogyakarta menggunakan bus atau kereta api, kemudian setelah sampai Yogyakarat bisa menyewa kendaraan seperti motor atau mobil lanjut Menuju Wonosari kemudian lanjut menuju Pracimantoro lanjut menuju Pacitan kemudian menuju Kab. Trenggalek dari sini menuju Jl. Raya Karangan kemudian lanjut menuju Jl. Dongko-Karangan kemudian lanjut menuju Jl. Raya Sumber Bening kemudian belok kanan menuju jalan Jl.Panggul Dongko lanjut menuju Jl. Dongko-Kampak lanjut menuju Jl. Raya Panggul kemudian belok kiri setelah Kantor Desa Gayam lanjut terus sampai bertemu dengan papan petunjung Pantai Pelang kemudain belok kanan.
Jika menggunakan kendaraan umum naik bus menuju terminal kota Trenggalek, kemudian lanjut menggunakan bus jurusan Trenggalek -Lorok kemudian turun di kecamatan Panggul, kemudain lanjut dengan menggunakan ojek sampai di Pantai Pelang.
Pantai Pelang terletak di Desa Wonocoyo, Kec. Panggul, Kab. Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia, berjarak kurang lebih 57Km dari pusat kota Trenggalek, dibutuhkan waktu kurang lebih 2-3 jam untuk bisa sampai pantai ini.
Pantai Pelang ini memiliki karakter ombak yang besar, jadi kurang cocok untuk berenang ditempat ini, kalau hanya bermain dengan ombak di pinggir pantai masih OK lah...tapi tetap harus berhati-hati apalagi yang membawa anak kecil harus terus dijaga dan diperhatikan.
Selain ombaknya yang besar, pasir dipantai ini berwarna coklat dan hitam, dan juga kita bisa menyaksikan adanya tebing-tebing disekitaran pantai yang menjadi nilai plus dari pantai ini, belum adanya home stay ditempat ini dan juga warung penjual makanan atau minuman yang jauh dari garis pantai membuat saya kagum dengan pantai ini.
Kemudian adanya goa didekat pantai yang memiliki stalaktit yang masih aktif dengan adanya air yang menetes dari stalaktitnya membuat pemandangan menuju pantai semakin asik, nampaknya goa-goa ini dulu pernah dijadikan tempat tinggal tapi itu baru kemungkinan saja belum ada info mengenai hal tersebut, dan yang unik lagi di pantai ini adalah untuk bisa menuju garis pantai, kita harus melewati sungai kecil yang kadang meluap ketika air laut pasang, tapi tenang tingginya hanya sampai sebatas lutut saja kok, masih aman untuk dilalui.
Dan yang membuat saya terkesan dari pantai ini yaitu terdapatnya air terjun didekatnya, ya...karena letaknya yang berdekatan dengan pantai, maka air terjun tersebut dinamakan Air Terjun Pantai Pelang, pemandangan air terjun ini nggak kalah dengan air terjun yang ada ditempat lain, airnya yang deras dan juga kalau kita bisa lihat lebih jelas kita akan menyaksikan dua buah air terjun disana, jadi kalian nggak akan rugi berkunjung ke tempat ini langsung bisa dapet dua tempat wisata sekaligus he..he..
Hanya saja ada hal yang masih harus dibenahi, yaitu masih banyak ditemukan sampah di dekat pantai padahal pihak pengelola sudah menyediakan banyak sekali tempat sampah disekitar pantai, ini harus menjadi perhatian khusus bagi kita wisatawan, tolong buanglah sampah pada tempat yang sudah disediakan jika pantai bersih kita semua juga pastinya akan nyaman berkunjung kesana, apa susahnya membuang sampah pada tempatnya? toh juga nanti kalau pantai ini terjaga kelestariannya anak cucu kita masih bisa menikmatinya kan? selain wisatawan mungkin pembinaan juga perlu dilakukan oleh para pemilik kios kami sempat melihat ketika mereka membereskan kios disore hari menjelang tutup pantai, memang mereka membersihkan kios sampai bersih dari dalam kiosnya sampai jalan depan tempat dimana orang-orang bisa menikmati hidangan yang mereka sajikan, selanjutnya sampah hanya didiamkan dipinggir jalan saja, padahal tong sampah banyaknya luar biasa dikiri dan kanan mereka. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan alam kita ini untuk bisa terus kita nikmati sampai generasi kita selanjutnya.
Rute yang dapat ditempuh untuk menuju Pantai Pelang:
Dari Yogyakarta:
Menuju Wonosari kemudian lanjut menuju Pracimantoro lanjut menuju Pacitan kemudian menuju Kab. Trenggalek dari sini menuju Jl. Raya Karangan kemudian lanjut menuju Jl. Dongko-Karangan kemudian lanjut menuju Jl. Raya Sumber Bening kemudian belok kanan menuju jalan Jl.Panggul Dongko lanjut menuju Jl. Dongko-Kampak lanjut menuju Jl. Raya Panggul kemudian belok kiri setelah Kantor Desa Gayam lanjut terus sampai bertemu dengan papan petunjung Pantai Pelang kemudain belok kanan.
Dari Jakarta:
Menuju Yogyakarta menggunakan bus atau kereta api, kemudian setelah sampai Yogyakarat bisa menyewa kendaraan seperti motor atau mobil lanjut Menuju Wonosari kemudian lanjut menuju Pracimantoro lanjut menuju Pacitan kemudian menuju Kab. Trenggalek dari sini menuju Jl. Raya Karangan kemudian lanjut menuju Jl. Dongko-Karangan kemudian lanjut menuju Jl. Raya Sumber Bening kemudian belok kanan menuju jalan Jl.Panggul Dongko lanjut menuju Jl. Dongko-Kampak lanjut menuju Jl. Raya Panggul kemudian belok kiri setelah Kantor Desa Gayam lanjut terus sampai bertemu dengan papan petunjung Pantai Pelang kemudain belok kanan.
Jika menggunakan kendaraan umum naik bus menuju terminal kota Trenggalek, kemudian lanjut menggunakan bus jurusan Trenggalek -Lorok kemudian turun di kecamatan Panggul, kemudain lanjut dengan menggunakan ojek sampai di Pantai Pelang.
Semoga bisa menjadi refrensi untuk teman-teman yang ingin berkunjung ke Pantai dan Air Terjun Pelang, jangan lupa jaga selalu kebersihan buanglah sampah pada tempatnya jika tidak ada tempat sampah, simpanlah sampahmu sampai menemukan tempat sampah, hargai alam, maka alam akan melindungimu.
Berikut ini video mengenai keindahan Pantai dan Air Terjun Pelang mudah-mudahan bisa menjadi refrensi untuk teman-teman sebelum berkunjung kesana, selamat menonton jangan lupa like dan subscribenya ya. Terimakasih.
Pantai Pasir Putih terletak di Jl. Raya Pantai Prigi, Kec. Watulimo, Kab. Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia. Sama seperti akses menuju ke Pantai Prigi jalan menuju Pantai Pasir Putih sudah cukup bagus, dan lengkap dengan papan petunjuk jalan sehingga jangan khawatir, kita tidak akan mungkin tersesat.
Rute yang dapat ditempuh untuk menuju Pantai Pasir Putih:
Dari Yogyakarta:
Menuju Wonosari kemudian lanjut menuju Pracimantoro lanjut menuju Pacitan kemudian menuju Kab. Trenggalek dari sini menuju Jl. Raya Tulungagung-Trenggalek kemudian lanjut menuju Jl. Raya Durenan belok kanan menuju Jl.Gandusari-Durenan lanjut menuju Jl. Dusun Tanggung kemudian belok kanan menuju Jl. Raya Kedung setelah bertemu pertigaan belok kiri lanjut menuju Jl. Raya Bandung-Prigi dan kurang lebih 6Km dari Pantai Prigi setelah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kita akan sampai di Pantai Pasir Putih.
Dari Jakarta:
Menuju Yogyakarta menggunakan bus atau kereta api, kemudian setelah sampai Yogyakarat bisa menyewa kendaraan seperti motor atau mobil lanjut Menuju Wonosari kemudian lanjut menuju Pracimantoro lanjut menuju Pacitan kemudian menuju Kab. Trenggalek dari sini menuju Jl. Raya Tulungagung-Trenggalek kemudian lanjut menuju Jl. Raya Durenan belok kanan menuju Jl.Gandusari-Durenan lanjut menuju Jl. Dusun Tanggung kemudian belok kanan menuju Jl. Raya Kedung setelah bertemu pertigaan belok kiri lanjut menuju Jl. Raya Bandung-Prigi kurang lebih 6Km dari Pantai Prigi setelah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kita akan sampai di Pantai Pasir Putih.
Pantai Pasir Putih terletak di Jl. Raya Pantai Prigi, Kec. Watulimo, Kab. Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia. Sama seperti akses menuju ke Pantai Prigi jalan menuju Pantai Pasir Putih sudah cukup bagus, dan lengkap dengan papan petunjuk jalan sehingga jangan khawatir, kita tidak akan mungkin tersesat.
Pantai Pasir putih sesuai dengan namanya memang memiliki pasir yang berwarna putih, karakter air lautnya tidak seperti di Pantai Prigi yang berombak, justru di pantai ini kita sama sekali tidak menemukan ombak yang besar, jadi cocok untuk kita yang hobi berenang, atau olah raga air oleh karena ini di pantai ini fasilitas olah raga air seperti banana boat, lalu perlengapan untuk berenang seperti life jacket atau ban dalam kendaraan banyak kita jumpai disini, ciri khas lain dari Pantai Pasir Putih yaitu terdapatnya dermaga kecil untuk tempat berlabuhnya kapal, tapi sepertinya saat ini beralih fungsi sebagai tempat untuk melompat bagi para wisatawan yang ingin menyeburkan diri ke laut atau hanya sekedar untuk foto-foto.
Sama halnya dengan di Pantai Prigi, disepanjang jalan menuju Pantai Pasir Putih kita juga akan menemukan kios-kios penjual ikan asap, pokoknya jangan sampai tidak mencobanya rugi karena bisa dijadikan oleh-oleh untuk keluarga dirumah, harga masih bisa dinego tenang saja, selain ikan asap terdapat juga sotong, cumi-cumi, dan juga gurita.
Rute yang dapat ditempuh untuk menuju Pantai Pasir Putih:
Dari Yogyakarta:
Menuju Wonosari kemudian lanjut menuju Pracimantoro lanjut menuju Pacitan kemudian menuju Kab. Trenggalek dari sini menuju Jl. Raya Tulungagung-Trenggalek kemudian lanjut menuju Jl. Raya Durenan belok kanan menuju Jl.Gandusari-Durenan lanjut menuju Jl. Dusun Tanggung kemudian belok kanan menuju Jl. Raya Kedung setelah bertemu pertigaan belok kiri lanjut menuju Jl. Raya Bandung-Prigi dan kurang lebih 6Km dari Pantai Prigi setelah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kita akan sampai di Pantai Pasir Putih.
Dari Jakarta:
Menuju Yogyakarta menggunakan bus atau kereta api, kemudian setelah sampai Yogyakarat bisa menyewa kendaraan seperti motor atau mobil lanjut Menuju Wonosari kemudian lanjut menuju Pracimantoro lanjut menuju Pacitan kemudian menuju Kab. Trenggalek dari sini menuju Jl. Raya Tulungagung-Trenggalek kemudian lanjut menuju Jl. Raya Durenan belok kanan menuju Jl.Gandusari-Durenan lanjut menuju Jl. Dusun Tanggung kemudian belok kanan menuju Jl. Raya Kedung setelah bertemu pertigaan belok kiri lanjut menuju Jl. Raya Bandung-Prigi kurang lebih 6Km dari Pantai Prigi setelah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kita akan sampai di Pantai Pasir Putih.
Semoga bisa menjadi refrensi untuk teman-teman yang ingin berkunjung ke Pantai Pasir Putih, jangan lupa jaga selalu kebersihan buanglah sampah pada tempatnya jika tidak ada tempat sampah, simpanlah sampahmu sampai menemukan tempat sampah, hargai alam, maka alam akan melindungimu.
Berikut ini video mengenai keindahan Pantai Pasir Putih mudah-mudahan bisa menjadi refrensi untuk teman-teman sebelum berkunjung kesana, selamat menonton jangan lupa like dan subscribenya ya. Terimakasih.